nama gwe...

Sabtu, 03 Oktober 2009

MEMEBANGUN WEBSITE MENGGUNAKAN JOOMLA


I. PENDAHULUAN


JOOMLA
Joomla adalah Open Sorce CMS (Content Management System). Content Management System adalah Sebuah sistem yang digunakan untuk mengatur isi website dengan baik dan mudah.
Software/aplikasi web Joomla, terdiri dari kode-kode hasil karya programer-programer hebat dari penjuru dunia. Umumnya kode itu dijual, dan tidak murah. Open Source adalah upaya untuk melepaskan kode-kode program kepada publik. Publik (yang mengerti) mengolahnya kembali menjadi lebih baik dan mudah diterima masyarakat (user friendly). Dan hasil yang sudah baik itu, diberikan secara cuma-cuma kepada masarakat.
WEB SERVER

Web Server adalah software server yang menjadi tulang belakang dari World Wide Web (WWW). Web server menunggu permintaan dari client yang menggunakan browser seperti netscape navigator, Internet Explorer, modzilla, dan program browser lainnya. Jika ada permintaan dari browser, maka web server akan memproses permintaan itu dan kemudian memberikan hasil prosesnya berupa data yang diinginkan kembali ke browser. Data ini mempunyai format yang standar disebut dengan format SGML ( Standard General Markup Language). Data yang berupa format ini kemudian akan ditampilkan oleh browser sesuai dengan kemampuan browser itu. Contohnya ialah bila data yang dikirim berupa data gambar, browser yang hanya mampu menampilkan text (misalnya lynx) tidak akan mampu menampilkannya dan jika ada akan menampilkan alternatifnya saja. Web Server, untuk berkomunikasi dengan clientnya (web browser) mempunyai protokol sendiri yaitu HTTP (HyperText Transfer Protocol). Dengan protokol ini, komunikasi antar web server dengan clientnya (browser) dapat saling dimengerti dan lebih mudah.


II. INSTALASI WEB SERVER


1. Cari File Instalasi untuk Web Server, misalnya Appserv-win32-2.5.7. Kemudian tekan file tersebut untuk instalasi



2. Kemudian akan muncul tampilan seperti pada gambar di bawah ini. Pilih tombol ’Next’.



3. Pada Licence Agreement, pilih tombol ’I Agree’


4. Kemudian pilih lokasi dimana anda akan meletakkan file AppServ tersebut. Kemudian tekan tombol ’Next’


5. Pada menu Select Components, pilih semua AppServ. Kemudian tekan tombol ‘Next’


6. Isilah Server Name (tulis ’localhost’) dan isilah alamat email anda di Administrator’s Email Address. Untuk Port biarkan saja. Kemudian tekan tombol ‘Next’


7. Pada MySQL Server Configuration, masukkan password untuk MySQL Server (masukkan password ’root’ ), kemudian tekan tombol ’Install’


8. Tunggu proses instalasi sampai selesai



9. Setelah proses instalasi selesai, tekan tombol ’Finish’


10. Untuk memeriksa apakah web server yang sudah di install telah berjalan dengan benar, bukalah browser yang ada (misalkan IE atau Mozilla) dan tulislah di alamat proxy http://localhost/phpmyadmin. Jika browser meminta password, isi dengan ’root’ (password yang anda masukkan untuk mengakses My SQL)


11. Jika instalasi anda benar, maka akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini.


12. Untuk mengganti bahasa, pada Fitur ‘Language’ pilih ‘Bahasa Indonesia’


13. Dan phpmyadmin akan menggunakan bahasa Indonesia sebagai default nya.




III. INSTALASI JOOMLA

1. Buat Folder baru dengan nama anda di c:/AppServ/www


2. Copy file Joomla di folder yang anda buat tadi

KONEKSI PHP -MySQL

KONEKSI PHP -MySQL
PHP juga memiliki kemampuan untuk memanfaatkan database dalam aplikasi-aplikasinya. Artinya PHP dapat menjadi interface antara pengguna dengan database yang dimilikinya. Dengan demikian pengguna tidak perlu mengakses langsung ke database untuk melakukan suatu perubahan.
Kita akan mencobanya tahap demi tahap.

Mengakses Database

Agar dapat menggunakan database, tentunya pertama kali akan dibangun sebuah akses pada database yang diinginkan. Dalam file akses.php3, coba ketikkan:
$connect = mysql_connect("localhost","root","php");
mysql_select_db("coba");
if (mysql_errno()) {
echo mysql_errno().": ".mysql_error()."\n";
exit;
}
mysql_close($connect);
?>
Kemudian, coba jalankan file akses.php3 tersebut. Jika file ini berhasil melakukan akses ke database coba, maka pada layar tidak akan tampak pesan apapun. Kita akan memahaminya baris demi baris.
$connect = mysql_connect("localhost","root","php");
Baris ini merupakan kunci untuk membuka koneksi dengan database. 'localhost' menunjukkan host dimana database tersebut berada. 'root' merupakan login user yang digunakan untuk masuk ke database. 'php' merupakan password dari user 'root' dalam contoh di atas. Bagian password ini dapat dikosongkan jika login user bersangkutan tidak memiliki password. Sedangkan '$connect' merupakan variabel yang berisi perintah 'mysql_connect( … )' tersebut. Variabel ini akan digunakan untuk mengakses server database seperti untuk melakukan query, dan juga untuk menutup koneksi nantinya.
mysql_select_db("coba");
Baris ini akan memilih database yang akan digunakan. Baris ini setara dengan:
use coba;
jika berada di prompt MySQL.
Baris-baris berikutnya merupakan error trap. Jika saja terjadi kesalahan, misalnya ternyata database coba tidak ada, maka error tersebut akan ditampilkan pada browser, lengkap dengan penjelasan mengenai kesalahan yang terjadi tersebut.
mysql_close($connect);
Baris terakhir ini akan melakukan pemutusan koneksi ke database.
Dengan selesainya pembahasan ini, maka berarti Anda telah dapat melakukan pengaksesan database melalui PHP. Kita akan memasuki tahap berikutnya.

Memasukkan Data Ke Dalam Database
Sebelum menyinggung mengenai PHP-nya, Anda dapat membuat terlebih dahulu tabelnya pada MySQL (meskipun dapat pula dibuat dengan menggunakan PHP). Pada prompt MySQL, ketikkan perintah berikut:
create table coba(angka int);
Perintah ini akan membuat tabel bernama coba dengan satu kolom bernama angka.
Kemudian kita akan membuat sebuah file, katakanlah bernama masukkan.php3, dengan isi sebagai berikut:
$connect = mysql_connect("localhost","root","php");
mysql_select_db("coba");
if (mysql_errno()) {
echo mysql_errno().": ".mysql_error()."\n";
exit;
}
mysql_query("insert into coba values(10)");
mysql_close($connect);
?>
Pada file ini, yang menjadi kuncinya adalah baris perintah:
mysql_query("insert into coba values(10)");
Perintah ini akan memasukkan nilai "10" pada tabel coba. Untuk memastikan bahwa proses memasukkan data tadi berhasil, kita dapat melihatnya langsung melalui MySQL.
select * from coba;
Melihat (Dan Mengambil) Data Dari Database
Untuk membahas hal ini, kita akan mencoba melanjutkan dari contoh sebelumnya. Kita akan mencoba "mengambil" nilai "10" yang tadi telah kita masukkan ke dalam database.
Kita akan membuat file lihat.php3 dengan isi:
$connect = mysql_connect("localhost","root","php");
mysql_select_db("coba");
if (mysql_errno()) {
echo mysql_errno().": ".mysql_error()."\n";
exit;
}
$result=mysql_query("select angka from coba");
$hasil=mysql_fetch_row($result);
echo $hasil[0];
mysql_close($connect);
?>
Anda akan melihat bahwa ada tiga baris perintah yang "baru". Kita akan memahaminya satu per satu.
$result=mysql_query("select angka from coba");
Baris perintah ini akan mengambil data yang kita inginkan (seluruh field angka dari tabel coba), dan memasukkannya ke dalam variabel $result. $result ini tidak dapat ditampilkan secara langsung, karena di dalam satu variabel ini, semua field (dengan bermacam tipe data yang ada) bercampur menjadi satu. Kita dapat "mengambil" data yang kita inginkan itu dengan banyak cara, salah satunya adalah dengan:
$hasil=mysql_fetch_row($result);
Dengan baris perintah ini, $result yang pada mulanya bercampur-campur isinya (dapat kita bayangkan bahwa isi dari $result ini adalah sebuah tabel) akan diambil satu baris (record). Sedangkan $hasil sendiri sebetulnya adalah sebuah array, dimana elemen-elemennya berisi satu sel (data dari sebuah field dan sebuah record).
Karena data yang kita ambil tadi hanya berisi satu field, maka dengan:
echo $hasil[0];
saja sudah cukup bagi kita untuk menampilkan hasil yang kita inginkan.
Lalu, bagaimana jika data yang akan kita tampilkan lebih dari satu baris - yang berarti lebih dari satu record? Maka file lihat.php3 akan menjadi:
$connect = mysql_connect("localhost","root","php");
mysql_select_db("coba");
if (mysql_errno()) {
echo mysql_errno().": ".mysql_error()."\n";
exit;
}
$result=mysql_query("select angka from coba");
while($hasil=mysql_fetch_row($result)) {echo $hasil[0];}
mysql_close($connect);
?>
Kita dapat melihat bahwa terdapat sedikit tambahan, yaitu pada:
while($hasil=mysql_fetch_row($result)) {echo $hasil[0];}
Baris perintah ini akan mengerjakan 'mysql_fetch_row' hingga keseluruhan baris/record selesai diproses.
Cara lain yang dapat digunakan untuk “mengambil” data tersebut adalah menggunakan :
mysql_fetch_array($result)
mysql_fetch_object($result)
Dengan menggunakan mysql_fetch_array(), maka variabel yang menampungnya (misalnya $hasil) akan merupakan sebuah array, yang berisi semua elemen-elemen yang diminta dalam query. Kita bisa mengakses elemen/field tertentu dari variabel $hasil itu dengan menambahkan parameter, yaitu nama field yang diinginkan. Misalnya untuk mengakses field angka, dapat digunakan sintaks: $hasil[“angka”]. Sebetulnya cara ini mirip dengan mysql_fetch_row().
Dengan menggunakan mysql_fetch_object(), maka variabel penampungnya akan menjadi sebuah obyek (sebuah instans dari kelas). Dimana fiel-field yang ada akan menjadi atribut dari obyek ini. Cara mengaksesnya juga cukup mudah, dan mirip dengan cara kita mengakses atribut dari kelas dalam bahasa C, yaitu memakai operator ->. Misalnya untuk mengakses field angka, dapat digunakan sintaks: $hasil->angka.

Contoh Aplikasi
Semua teori di atas hanyalah potongan-potongan yang dapat digunakan untuk menyusun sebuah aplikasi yang lengkap. Oleh karena itu, dalam bagian ini akan dicoba dibuat sebuah aplikasi sederhana yang menggabungkan PHP3, HTML, dan MySQL.
Contoh aplikasi ini berupa sebuah model polling on-line. Pengguna akan diminta untuk memasukkan data dari pilihan yang tersedia. Setelah itu, setiap kali seorang pengguna selesai memasukkan data, maka akan langsung muncul pula persentase hasil isian kumulatif yang telah ada (termasuk yang baru saja dimasukkan).
Pertama kali, kita akan membuat tabel dalam database bernama 'modul' pada MySQL. Pada prompt MySQL dapat diketikkan sebagai berikut:
CREATE TABLE modul (data varchar(10));
Dengan mengetikkan baris di atas, maka dalam database akan terbentuk sebuah tabel bernama 'modul' dengan satu field yaitu 'data'.
Setelah itu, kita akan membuat file modul.php3 dengan isi sebagai berikut:
echo "Tentukan pilihan dari tiga pilihan yang tersedia:

";
echo "

";
echo "Satu
";
echo "Dua
";
echo "Tiga
";
echo "
";
echo "
";
?>

File modul.php3 ini sangat sederhana, ia hanya akan menampilkan 3 buah radio button dengan isian Satu, Dua, dan Tiga. Melalui file ini, pengguna dapat memasukkan data yang dipilihnya. Data dari file ini akan dikirimkan ke file tampil.php3.
Berikut ini adalah isi dari file tampil.php3
$connect = mysql_connect("localhost","root","");
mysql_select_db("modul",$connect);

mysql_query("insert into modul values('$nilai')");

$baris=mysql_query("select count(*) from modul");
$jumlah=mysql_fetch_row($barsian[$i]'
");
$hasil=mysql_fetch_row($result);
$besar=$hasil[0];
$persen=$besar*100/$baris;
$gambar=$persen*2;
ech />
width='$gambar'>";
}

echo "";
?>
Kita akan memahaminya per bagian.
$connect = mysql_connect("localhost","root","");
mysql_select_db("modul",$connect);
Bagian ini akan melakukan koneksi ke database 'modul'.
mysql_query("insert into modul values('$nilai')");
Kemudian bagian ini akan memasukkan data yang dipilih oleh pengguna. Data ini dikirimkan oleh file modul.php3. Data ini dikirimkan dalam wujud sebuah variabel, yaitu '$nilai'. Pada baris perintah di atas, isi dari variabel $nilai ini dimasukkan ke dalam tabel modul.
$baris=mysql_query("select count(*) from modul");
$jumlah=mysql_fetch_row($baris);
$baris=$jumlah[0];
Pada bagian ini, akan diambil dari MySQL data mengenai jumlah seluruh data yang telah dimasukkan. Data ini disimpan dalam variabel $baris.
$isian=array("Satu","Dua","Tiga");
Baris perintah ini akan membentuk sebuah array $isian dengan elemen-elemen: Satu, Dua, dan Tiga.
echo "Hasil isian yang sudah ada:";
for ($i=0;$i
$result=mysql_query("
select count(*) from modul where data='$isian[$i]'
");
$hasil=mysql_fetch_row($result);
$besar=$hasil[0];
$persen=$besar*100/$baris;
$gambar=$persen*2;
echo "
";
}


Pada bagian ini, terjadi sebuah looping, dengan bagian yang di-loop yaitu bagian yang berada di dalam kurung "{}" sesudah for …. Looping dilakukan sebanyak jumlah elemen array $isian, dalam hal ini tiga (3).
Pada setiap kali perulangan, yang dilakukan adalah:
1.Mengambil jumlah data dari tabel 'modul' yang sesuai dengan elemen array.
Misalnya: Pada looping pertama, dihitung jumlah data 'Satu' yang ada dalam tabel 'modul', dan seterusnya.
2.Menghitung persentase data tersebut di atas jika dibandingkan dengan keseluruhan data.
3.Menampilkan angka persentase berikut grafiknya.
Demikian penjelasan mengenai contoh aplikasi yang disajikan. Contoh aplikasi tersebut akan mudah dipahami setelah dicoba bersama.